Home > Lain-lain > Confederate Battle Flag..

Seorang dari perusuh yang minggu kemarin menyerbu Capitol, gedung DPR/MPR Amerika di Washington DC, telah ditangkap dengan salah satu diantara berbagai tuduhan yang ditimpakan kepadanya adalah karena membawa bendera yang terlarang. Bendera yang dikenal dengan nama Confederate Battle Flag ini adalah bendera perang yang digunakan saat berkecamuknya perang sipil yang terjadi lebih dari satu setengah abad yang silam. Dipakai oleh sekumpulan negara-negara bagian yang ada di sebelah selatan Amerika yang membangkang karena tetap menginginkan adanya sistem perbudakan. Belakangan bendera itu menjadi simbol white supremacist, yaitu kelompok rasis kaum kulit putih yang merasa di atas segalanya, termasuk di dalamnya grup Ku Klux Klan.

Pada tahun 1861-1865 terjadi perang saudara di Amerika antara kubu utara atau yang dikenal dengan Union melawan kelompok selatan yang disebut dengan Confederate. Issue krusial yang menjadi pemantik adalah masalah perbudakan yang dipandang sudah tidak jamannya lagi terdapat di sebuah negara yang beradab dan bermartabat. Negara-negara bagian yang ada di utara sudah mulai memasuki era industrialisasi dengan berdirinya pabrik-pabrik dan segala macam kebutuhan modern lainnya seperti jalanan, perbankan, surat kabar atau steamboat, terutama di negara bagian New York, Connecticut dan Massachusetts. Sedang di bagian selatan, yang dikuasai oleh tuan-tuan tanah yang kaya raya dengan memiliki perkebunan kapas yang sangat luas, tidak mau melepaskan budak-budak mereka yang terbilang merupakan sebuah asset.

Setelah Abraham Lincoln terpilih sebagai presiden ke 16, sebagian negara bagian di selatan ingin melepaskan diri karena dia berniat menghapuskan perbudakan secara menyeluruh dan memasukkan peraturan ini ke dalam undang-undang. Diawali dengan 7 negara bagian yang menarik diri seperti South Carolina, Florida, Alabama, Texas, Mississippi, Louisiana serta Georgia dengan Jefferson Davis sebagai presiden bayangan. 4 negara bagian lagi bergabung dan pertempuran demi pertempuran kemudian terjadi, dan untuk membedakan dengan prajurit Union yang dikenal dengan panggilan Yankee yang menggunakan seragam biru tua, negara Confederasi menggunakan warna abu-abu sebagai seragam pasukan. Selain karena bahan yang murah karena persekutuan Confederasi tidak mempunyai banyak uang, sehingga sering juga terlihat pasukannya yang sering dipanggil Dixie, memakai baju rumahan.

Perang yang berlangsung selama 4 tahun ini memakan banyak biaya yang membuat negara-negara bagian di selatan menjadi bangkrut dengan lebih dari enam ratus ribu nyawa menjadi korban. Dalam sebuah pertempuran terakhir di Palmito Ranch, Texas, Jenderal Robert E. Lee akhirnya bertekuk lutut terhadap adik kelasnya dari Sekolah Militer West Point, Jendral Ulysses S. Grant. Robert E. Lee yang merupakan keturunan keluarga berdarah biru, jauh lebih senior, dia sudah lulus dengan ranking ke dua terbaik saat Jendral Grant masih berusia 7 tahunan. Sedang Ulysses S. Grant yang berasal dari orang kebanyakan tidak terlalu pandai dalam berteori, dia lulus sebagai kadet dengan peringkat lapisan bawah tetapi sangat handal dalam menangani peperangan di lapangan.

Perang berakhir tanggal 9 April 1865 dan sayang sekali satu minggu setelahnya Abraham Lincoln wafat ditembak oleh seorang simpatisan Confederasi yang merasa kecewa. Perang saudara ini benar-benar selesai tuntas dengan tertangkapnya presiden bayangan Jefferson Davis satu bulan kemudian dalam markas persembunyiannya di Georgia. Setelah itu bekas negara bagian yang ikut memberontak kembali diterima masuk ke dalam federasi Amerika, dan perbudakan dihapus total sehingga tiada lagi yang tersisa. Tuan-tuan tanah yang dahulu kaya raya tertinggal dan mengais puing-puing kejayaan serta harus merogoh kantong lebih dalam untuk membayar para buruh yang bekerja.

Sentimental masa-masa perang sipil ini masih terjaga terutama dalam bentuk bendera-bendera yang digunakan oleh negara-negara bagian di selatan. Mereka memasukkan ke dalam bendera yang resmi, simbol-simbol bendera perang confederasi yang menggambarkan silang warna biru di atas warna merah dengan sebelas bintang. Walaupun sudah berlalu lebih dari satu setengah abad, anak-anak sekolah di sana kadang masih diajarkan dan menganggap Robert E. Lee sebagai seorang jagoan. Dahulu tidak terlalu bermasalah, namun belakangan simbol berupa bendera Confederasi ini menjadi lambang perlakuan rasis yang makin lama semakin berkembang.

Tahun 2016, DPR membuat undang-undang yang menyatakan kalau segala macam bentuk bendera Confederasi dilarang untuk dikibarkan dan juga diperjual belikan di seluruh Amerika. Negara-negara bagian seperti Georgia dan Mississippi terpaksa harus merubah total design bendera mereka dan menghilangkan simbol tersebut untuk selamanya. Seperti lambang swastika Nazi yang juga tidak diperbolehkan, tetapi sering disalah artikan dengan lambang yang sama yang digunakan oleh umat Hindu yang sering terdapat di dinding-dinding pura. Sama halnya dengan lambang palu arit tanda PKI, bendera HTI, serta simbol-simbol Efpei yang telah dilarang di Indonesia, dan sebentar lagi sepertinya akan menyusul lambang pekaes, partai sapi yang selalu membuat masalah.

Tabik.

B. Uster Kadrisson