Home > Lain-lain > Heidelberg..

Seorang teman berkebangsaan Jerman di New York pernah berkata kalau saya harus mengunjungi Heidelberg jika akan berkunjung ke negaranya lagi. Dia menempatkan Heidelberg sebagai kota kecil yang terbagus di seluruh Jerman walaupun saya agak sedikit ragu dan sangsi. Karena kebanyakan kota-kota di seluruh Jerman habis luluh lantak dan nyaris rata dengan tanah saat perang dunia kedua terjadi. Walaupun kemudian dibangun kembali persis seperti replika yang asli tetapi sepertinya jiwa kotanya telah lama pergi.

Ternyata Heidelberg selamat dari pertempuran karena memang telah ada perjanjian sebelumnya dengan pihak sekutu. Jerman tidak akan membom Oxford dan Cambridge jika mereka juga tidak melakukan terhadap Heidelberg yang mempunyai banyak perguruan tinggi dengan jutaan buku-buku. Universitas Heidelberg termasuk merupakan yang tertua di Eropah, sudah berusia hampir 7 abad dan menghasilkan 8 peraih hadiah Nobel sebagai penemu. Seperempat orang yang mendiami kota Heidelberg setiap saatnya adalah para pelajar yang datang dari berbagai penjuru.

Jarak stasiun kereta yang berlokasi di bagian kota terbaru lumayan agak jauh sehingga lebih mudah dicapai dengan menumpang tram yang banyak hilir mudik mengitari kota. Ada jalanan Hauptstrauße yang merupakan pedestrian terpanjang yang dimulai dari Bismarckplatz hingga Karlstor, yaitu sebuah gerbang peninggalan bangsa Romawi Kuna. Jalanan ini dipenuhi oleh puluhan café dan restoran serta ratusan toko-toko yang menjual barang aneka rupa. Di tengah perjalanan ada Heiliggeistkirche atau Church of the Holy Spirit yang menjadi awal dari lorong yang menuju ke Jembatan Lama.

Yang menjadi ikon kota adalah pemandangan dari Alte Brücke atau Old Bridge dengan latar belakang kota. Jembatan ini dijaga oleh sebuah patung seekor monyet yang terbuat dari tembaga yang sedang ditemani seekor tikus dan tengah memegang sebuah cermin kaca. Patung ini dibuat pada tahun 1979 oleh seorang artis bernama Gernot Rumpf berdasarkan dari catatan sejarah yang dahulu katanya patung yang sama pernah ada. Menurut legenda jika mengusap kaca akan menjadi kaya, sedangkan jika mengelus sang tikus akan mempunyai banyak anak, tetapi entah kenapa yang lebih banyak diusap adalah pantat si kera.

Tabik.

B. Uster Kadrisson