Home > Lain-lain > Cinque Terre..

Saya singgah untuk menginap di sebuah kota kecil dalam perjalanan antara Genoa dan La Spezia. Kota yang bernama Riva Trigoso ini saya pilih karena dari applikasi perhotelan di smartphone memberikan alternatif penginapan yang lumayan murah. Dari sini saya bisa naik kereta ke desa-desa di Cinque Terre yang terkenal sangat indah. Bayangkan lima desa nelayan yang biasa-biasa saja bisa menjadi ikon dunia karena memang pemandangannya yang sangat mempesona.

Saat bangun pagi saya pergi menyusuri pantai yang kosong karena musim liburan memang sudah berhenti. Toko-toko serta restoran banyak yang tutup karena mereka beristirahat sambil melakukan renovasi. Dari cerita pegawai di lobby hotel yang mengatakan kalau daerah ini akan mulai meriah kembali saat pertengahan musim semi. Kota terlihat sangat cerah dengan bangunan berdinding hiasan buatan dengan cat pastel yang berwarna-warni.

Satu yang saya perhatikan kalau sama sekali tidak ada diketemukannya anak-anak muda. Karena mereka lebih suka tinggal di kota yang lebih besar untuk bersekolah atau bekerja. Hampir seratus persen penduduk yang terlihat keluyuran pagi itu adalah orang-orang tua dengan usia rata-rata di atas 60 tahunan menjelang senja. Satu-satunya anak muda berusia sekitar akhir belasan adalah pelayan di coffee shop yang sangat chic dengan harga yang super murah.

Hal lain yang mengagumkan adalah sungai yang setengah kering yang mengalir ke laut yang airnya sangat jernih. Tidak ada sampah sepotongpun sehingga bisa terlihat jelas bebatuan yang ada di dasar dan ikan-ikan kecil yang wara-wiri. Saya sudah membayangkan alangkah nyamannya untuk berendam di sana saat musim panas ketika matahari sedang naik tinggi. Atau sekedar mencelupkan kaki di air yang sejuk setelah penat berjalan sepanjang hari.

Dari kota ini ada stasiun kereta terdekat yang berjarak sekitar sepuluh menit berjalan kaki. Dari sini bisa ke Genoa atau La Spezia yang masing-masing perjalanan akan memakan waktu sekitar satu jam lebih. Tetapi karena di sepanjang kedua belah perjalanan ini ada beberapa kota kecil yang menarik untuk disinggahi sehingga waktu tempuh akan menjadi lebih panjang lagi. Jangan lupa untuk memvalidisasi tiket di mesin-mesin kecil yang ada di stasiun karena sistem perkereta-apian di Itali yang mengizinkan untuk turun naik selama 6 jam sepanjang destinasi.

Ke arah La Spezia ada lima desa yang bisa disinggahi yang dikenal dengan nama Cinque Terre yang telah menjadi tempat selfie nomer satu di dunia. Dimulai dari Monterosso al Mare, Vernazza, Corniglia Riomaggiore dan Manarola yang menjadi desa favorite saya. Di setiap tempat ada mempunyai kesempatan sekitar satu jam untuk berjalan-jalan sambil menunggu jadwal kereta berikutnya. Atau kalau mau bisa berjalan di pedestrian yang ada di sepanjang tebing di tepi laut yang menghubungkan antar desa.

Saya sebenarnya ingin menginap di sana tetapi saat itu tidak ada pilihan tempat menginap yang paling dekat. Orang-orang di Italia cenderung tidak ngoyo dalam berbisnis sehingga banyak establishment yang mereka tutup selama musim dingin dan waktu yang luang digunakan untuk beristirahat. Walaupun begitu dengan segala cara saya masih bisa menikmati pemandangan yang spektakuler sambil makan siang dengan selembar pizza yang berbentuk persegi empat. Dan cuaca musim dingin yang sangat nyaman membuat saya bisa duduk di atas batu karang untuk menyaksikan matahari turun di ujung senja sambil menikmati semangkok gelato lambat-lambat.

Tabik.

B. Uster Kadrisson