Home > Lain-lain > Ishmael..

Abraham sudah merasa terlalu tua, dan menurut perhitungan umurnya sudah hampir mencapai 85 tahun. Begitupun dia tidak menyerah serta masih percaya akan janji-janji manis yang telah diberikan oleh sang Maha Pengampun. Telah berulang kali Tuhan berjanji kepadanya kalau akan memberikan keturunan yang akan tersebar bagaikan bintang di langit atau sebanyak bulir-bulir gandum. Walaupun kadang timbul sedikit keraguan karena Sarah, sang istri juga sudah berusia lanjut walaupun masih terlihat cantik tetapi dia sudah melampaui masa ranum.

Atas desakan Sarah, Abraham akhirnya menikahi Hajar, seorang hamba sahaya yang mereka bawa dari Mesir dahulu. Tidak berapa lama Hajar kemudian mengandung yang malah membuat Sarah menjadi semakin cemburu. Kelahiran Ishmael sangat membahagiakan Abraham karena janji Tuhan akhirnya terpenuhi setelah sekian lama menunggu. Dengan Ishmael dia menghabiskan waktu bersama dan sering berpikir dengan takjub apakah hanya dengan satu putra bisa menghasilkan keturunan yang beribu-ribu.

Tetapi Tuhan yang Maha Baik malah memberikannya dua orang putra, bukan hanya satu seperti yang semula dia perkirakan. Sarah yang sudah menopause dan berumur 90 tahun kemudian bisa mengandung yang merupakan sebuah keajaiban. Dia diberi nama Isaac sebab Sarah tertawa terbahak-bahak karena tidak percaya ketika malaikat datang untuk mengabarkan. Sedang hati Abraham semakin bergejolak senang tiada terkira, satu saja sudah sangat bersyukur apalagi sekarang mendapat tambahan.

Ketika Isaac hendak disapih saat berumur 2 tahun, Abraham membuat sebuah pesta besar untuk merayakan hingga mengundang para pejabat setempat. Ishmael yang berusia 15 tahun bertugas menjaga sang adik dan hendak menunjukkan kepadanya cara memanah yang tepat. Tetapi malang, Sarah yang salah pengertian melihat ketika panah sudah terhunus di busur langsung merasa ketakutan yang amat sangat. Dia menuduh Ishmael hendak mencelakakan Isaac supaya harta warisan jatuh ke tangannya sendiri yang menurutnya merupakan anak haram alias bangsat.

Atas desakan dan ultimatum dari Sarah yang sudah sangat membenci, dengan berat hati Abraham kemudian membawa Hajar dan Ishmael pergi. Mereka mengikuti jalur perdagangan yang biasa dilalui oleh rombongan karavan hingga mencapai daerah Baka yang sangat sepi. Dengan bekal seadanya Abraham kemudian meninggalkan ibu dan anak di tanah gersang padahal dia termasuk orang yang kaya raya sekali. Ketika Hajar bertanya apakah memang maksud Tuhan seperti ini, Abraham menganggukkan kepala dan menjawab dengan suara lirih dengan airmata mengalir di pipi.

Bekal dan air minum telah habis, dan tidak ada terlihat karavan yang akan melintas yang bisa dimintakan bantuan. Ishmael remaja sudah tidak sanggup lagi untuk menegakkan kepala dan badan, terbaring lemas karena kehausan. Sang ibu berlari ke atas bukit Safa karena menyangka melihat genangan air padahal cuma merupakan fatamorgana dan bayangan. Kemudian dia berlari lagi ke arah bukit Marwah karena menyangka melihat ada rombongan karavan yang datang dan demikian terjadi berulang-ulang.

Ishmael yang dalam keadaan delirium dan mengalami kejang-kejang menghentak-hentakkan kakinya ke tanah berpasir yang kering. Dengan kuasa Tuhan dari bekas jejak tumit kaki mengalir keluar secara perlahan air yang sangat bening. Hajar segera berlari menemui anaknya dan berusaha mengumpulkan air yang semakin lama semakin banyak membentuk telaga spring. Sejak itu mereka berdua mengelola sumber mata air baru yang kemudian bagi rombongan para karavan menjadi tempat persinggahan yang terpenting.

Setahun telah berlalu, Abraham yang sangat rindu bermaksud hendak pergi menjenguk sang buah hati. Sarah yang masih mengandung rasa benci mengatakan kalau mungkin mereka sudah mati tetapi Abraham tahu kalau Tuhan akan menjaga mereka karena telah berjanji. Sebegitunyapun Sarah memaksa Abraham untuk bersumpah agar tidak turun dari punggung unta jika tidak bertemu dengan Ishmael sama sekali. Satu yang mereka tidak tahu kalau selama itu ada Setan sang Iblis yang dengan sabar mengikuti segala kejadian dan menjadi pemerhati.

Dengan nada mencemoohkan Setan bertaruh kepada Tuhan kalau Abraham sekarang ini sudah tidak seperti yang dahulu lagi. Sudah lama dia tidak memberikan persembahan dan membangun altar karena sibuk dengan urusan anak-anaknya sendiri. Tuhan mendengarkan dan mengatakan dengan pasti kalau Abraham masih kukuh dengan keimanan seperti semula dan sebagai bukti Dia akan menguji. Yang kemudian menyuruh Abraham untuk mengorbankan anaknya dan perintah itu datang saat Abraham sedang dalam perjalanan, sebanyak tiga kali melalui mimpi.

Rasa berkecamuk yang campur aduk di dalam dada antara melihat anak dan ibunya yang sehat walafiat dengan perintah Tuhan yang harus dijalani. Ishmael yang sudah akil balig melihat kegundahan di wajah ayahnya dan segera menyanggupi untuk menjadi korban seperti perintah Ilahi. Demikian juga dengan Hajar yang sudah rela merestui dan ada tiga kali Setan mencoba untuk menggoda supaya mereka membatalkan niat karena perintah tidak masuk di akal sama sekali. Tetapi ketiga anak beranak ini sudah tegar menetapkan hati dan melempar sang Setan supaya menjauh pergi.

Ishmael yang bertelanjang dada membaringkan tubuhnya di atas batu besar karena bajunya akan dijadikan kain kafan nanti. Ketika pisau yang sangat tajam sudah hampir menyentuh leher, Abraham menutup matanya karena tidak kuasa untuk melihat anaknya mati. Dengan sebuah goresan yang cepat tetapi ada tangan lembut dari malaikat yang menjadi penghalang yang membuatnya berhenti. Ketika Abraham membuka matanya terlihat Ishmael masih terbaring hidup dan terdengar suara seekor domba berbulu putih bersih yang tanduknya tersangkut di semak-semak belukar berduri sebagai pengganti.

..

Catatan :
Kisah klasik ini merupakan sesuatu yang telah diceritakan sejak dari jaman dahulu kala secara turun temurun di antara umat Islam. Di sini saya hanya ingin menambahkan sedikit detail seperti alasan mengapa Sarah mengusir sang madu, serta meluruskan kalau Ishmael bukanlah dalam keadaan bayi atau anak kecil lagi saat disingkirkan. Dan juga untuk menerangkan kalau Hajar merupakan seorang business woman pertama yang menguasai mata air Zam Zam. Perbedaan antara Hajar yang rela melepaskan anaknya untuk dikorbankan dan ikut serta melempar Setan penggoda yang terkutuk penghuni kekal neraka jahanam.

Sedangkan menurut kitab Yahudi dan Nasrani, yang dikorbankan adalah Isaac dan Abraham harus berbohong kepada Sarah ketika membawa anaknya pergi. Kronologi dalam kitab Jasher yang menerangkan kalau Isaac sudah sangat dewasa dan berusia 37 tahun saat peristiwa itu terjadi. Sarah meraung hebat ketika belakangan mengetahui maksud Abraham untuk mengorbankan anak kesayangan dan sibuk berlari mencari kesana kemari. Dan Sarah sangat senang ketika datang kabar kalau penyembelihan Isaac tidak terjadi, tetapi berita gembira itu justru menyebabkan denyut jantungnya berhenti.

Al Quran sebenarnya juga tidak menyebutkan nama anak yang dikorbankan secara langsung tetapi keterangan tambahan ada di dalam hadith. Kitab-kitab suci yang lain juga tidak menerangkan alasan Tuhan yang memerintahkan Abraham untuk memenggal darah daging sendiri yang terdengar sangat sadis. Cerita tambahan ini ada di kitab milik kaum Yahudi yang diperkirakan sudah hilang musnah terbakar habis. Begitupun kitab yang ada kini mengandung sedikit keraguan karena disusun ulang berdasarkan ingatan dan terkadang tidak konsisten dan sama persis.

Di antara ketiga agama samawi, hanya Islam yang mengingat dan merayakan peristiwa ini sebagai bagian dari sebuah ibadah yang terpenting. Sedangkan kaum Yahudi hanya mengadakan ritual bacaan dalam Rosh Hashanah yaitu perayaan tahun baru, sebagai peringatan kalau Tuhan menentukan keselamatan hidup manusia yang nyawanya bagaikan berdiri di tubir tebing. Walaupun kaum Nasrani selalu mendukung kisah Isaac dan menentang versi Ishmael tetapi dalam pelaksanaannya tidak ada hari peringatan sama sekali, hanya sebagai bacaan di malam hening. Atau jangan-jangan Abraham memang melakukannya sebanyak dua kali, hanya saja dia menderita amnesia karena mempunyai dua istri yang saling tidak menyukai satu sama lain sudah membuat kepalanya pening dan pusing tujuh keliling.

Tabik.

B. Uster Kadrisson

Sarah presenting Hagar to Abram, Joseph Marie Vien, oil on canvas, 1749

Abraham casting out Hagar and Ishmael, Pieter Lastman, oil on panel, 1612, Kunsthalle, Hamburg.

Hagar and Ishmael in the desert, Francois Joseph Navez, 1820, Royal Museum of Fine Arts of Belgium.