Nimrod lahir ketika nyaris satu abad atau tepatnya 95 tahun setelah terjadinya peristiwa banjir badang yang menyapu bersih seisi alam. Dia sebenamrya masih terhitung merupakan keturunan langsung dari Noah atau nabi Nuh, sebagai salah seorang cicit kalau bisa terbilang. Kakeknya adalah Ham, yaitu anak Noah yang kabarnya dikutuk karena pada suatu ketika telah melihat sang Nabi telanjang. Saat itu Noah sangat limbung dengan segala macam keadaan sampai mabuk dan lupa diri dengan minuman dari anggur yang dia tanam.
Bagaimana Noah tidak kelimpungan, karena hukuman dari Tuhan telah membuat nyaris seluruh umat manusia musnah dan menghilang. Termasuk Yam, anaknya sendiri yang menolak dan tidak mau ikut dan turut serta untuk masuk ke dalam tongkang. Pada Tuhan dia telah meminta untuk tidak lagi menurunkan bencana yang membuat seluruh umat manusia musnah dan menjadi terbelakang. Tuhan kemudian menyanggupi dan membiarkan anak-anak Noah dan segelintir pengikutnya untuk kemudian beranak pinak dan berkembang.
Nimrod merupakan seorang pemburu yang tangguh dan mempunyai kharisma yang kuat sebagai seorang pemimpin. Perlahan-lahan dia mengumpulkan pengikut dan daerah kekuasaannya semakin meluas hingga ke Mesopotamia, daerah yang subur dan sangat menjamin. Tidak ada yang mengenal nama aslinya karena dia selalu dipanggil menurut gelar tertinggi yaitu Ni Marad yang berarti penguasa Marad tanah yang terberkahin. Sepertinya yang Maha Kuasa juga merestui karena tanah kekuasaan Nimrod lambat laun luasnya menjadi semakin-makin.
Telah cukup lama dia berkuasa, dia menjadi seorang penguasa yang arif bijaksana dengan penduduk yang hidup aman sentosa. Hanya satu yang selalu menjadi ketakutan dan kekhawatirannya yaitu jika kalau sewaktu-waktu datang kembali sang bencana. Peristiwa banjir dahsyat itu bukan hanya sebagai buah bibir yang turun temurun secara tradisi diceritakan oleh para orang-orang tua. Karena hampir semua saksi mata masih hidup, termasuk Noah sendiri yang sudah berusia 800 tahun dan merupakan kakek buyutnya.
Nimrod kemudian mengumpulkan para pengikutnya dan memerintahkan mereka untuk membangun sebuah bangunan yang sangat besar dan kokoh serta bermenara. Yang konon tingginya mencapai 2000 meter untuk menjadi tempat berlindung jika seandainya datang kembali air bah raksasa. Tetapi Tuhan tidak suka dengan orang yang bermegah-megah, yang membuat para pekerja kemudian saling salah dalam mengartikan besarnya ukuran* sehingga atap bangunan kemudian runtuh dan menimpa di atas kepala. Apalagi Dia sudah berjanji kepada Noah untuk tidak akan pernah lagi mendatangkan bencana yang serupa.
Lambat laun ketakutan dan prasangka buruk dalam diri Nimrod membuatnya semakin ingkar dan tidak lagi mau percaya. Dia membuat sesembahan baru dan dengan kepercayaan diri yang penuh kemudian menobatkan menjadi raja di raja. Tetapi tetap saja hatinya tidak bisa menjadi tentram karena para peramal istana telah memberikan sebuah kabar berita yang terdengar tidak enak di telinga. Yang mengatakan kalau seorang anak laki-laki akan lahir yang nanti akan mendepaknya dari takhta dan singgasana.
Dia kemudian memerintahkan Terah, sang penasehat setia untuk membantai seluruh anak laki-laki yang terlahir tanpa memandang keturunan dan kasta. Satu yang dia tidak tahu kalau Terah yang telah berusia 70 tahun baru saja menikah lagi dan sang istri sedang dalam keadaan hamil tua. Ketika istrinya melahirkan seorang bayi laki-laki yang gagah, terpaksa Terah menyembunyikan buah hatinya di dalam gua dan menggantinya dengan anak budak hamba sahaya. Saat itu Nimrod telah berusia 130 tahun ketika kelahiran sang anak yang diberi nama Abram, yang kelak akan menentangnya.
Abram memang telah ditakdirkan menjadi seorang manusia pilihan, di mana dalam usia yang sangat muda dia sudah mengerti akan banyak hal. Selama beberapa tahun lamanya dia disembunyikan oleh kedua orangtuanya di dalam gua sehingga tidak ada orang lain yang dia kenal. Ketika dia mendapat kesempatan keluar dari dalam gua yang selama ini dia diami, dia kemudian bertanya-tanya tentang keberadaan sang Maha Kekal. Dia dengan sendirinya menolak untuk menyembah bulan, bintang, matahari atau patung-patung lainnya karena dia tidak suka kepada benda-benda yang menurutnya tidak masuk di akal.
Kedegilan Abram semakin berlarut-larut ketika dia dengan sengaja merusak semua patung sembahan yang ada di kuil dan hanya meninggalkan satu saja dengan kampak yang tergantung. Telunjuk langsung menuding ke arahnya karena selama ini dia memang yang dikenal sebagai batu kokoh yang bisa membuat orang tersandung. Nimrod menjadi sangat murka dan menjatuhkan hukuman mati terhadapnya dengan membakar Abram di alun-alun. Abangnya yaitu Haran turut serta dibakar bersamanya, tetapi karena keimanannya belum kokoh yang menyebabkan dia hangus terbakar sedang Abram diselamatkan dan saat itu usianya sudah 50 tahun.
Kisah Nimrod berhenti ketika dia mengusir Abram dari tanah Mesopotamia karena beliau tidak mempan dibakar oleh api. Walaupun tiga kitab bercerita tentang dirinya tetapi keberadaannya masih menjadi spekulasi karena tidak ada catatan namanya di dalam dunia arkeologi. Sehingga diperkirakan nama ini adalah sebuah gelar karena tidak ada yang tahu siapa gerangan nama yang asli. Nimrod berumur panjang hingga mencapai lebih dari tiga abad dan bisa bertemu dengan Esau anak nabi Isaac alias cucu Abraham dan sesuai dengan ramalan akan membunuhnya nanti.**
Tabik.
B. Uster Kadrisson
Catatan :
Sumber bacaan : Al Qur’an, Alkitab Genesis, Jewish Torah dan Midrash..
* perbedaan ukuran sampai sekarang masih ditemukan di berbagai negara yang masih digunakan seperti hasta, depa, mm-km, inch, feet, yard, mile..
**Book of Jasher, chapter 27 (Esau membunuh Nimrod dan karena ketakutan yang sangat kemudian menjual birth-rightnya kepada Jacob dengan pemikiran nyawanya tidak akan panjang.. kisah ini tidak ada diceritakan di dalam Alkitab, sehingga alasan dia menukar hak anak pertama hanya dengan semangkuk sup lentil sering menjadi pertentangan..)