Home > Lain-lain > Agnez..

Ada potongan video Agnez Mo yang beredar di sosial media saat dia sedang diwawancarai oleh Kevan Kenney. Video yang berdurasi pendek ini diambil dari acara Build yang disponsori oleh Yahoo!, dan sepertinya dishoot di NYC. Yang menjadi heboh adalah karena adanya cuplikan dari perkataan Agnez yang sepertinya dia sedang berusaha untuk mengingkari. Padahal konteks pembicaraan lebih luas, karena dia berbicara tentang perbedaan keragaman dan perasaan menjadi minoritas, yang membuat seseorang menjadi korban bully.

Agnez berkata kalau di dalam dirinya tidak ada mengalir darah Indonesia, karena nenek moyangnya merupakan keturunan dari Jerman, Jepang dan juga China. Sontak seketika ada cuitan berang dari Permadi Arya atau yang lebih dikenal dengan nama Abu Janda, mempertanyakan rasa nasionalisme yang Agnez punya. Kalau soal cinta Indonesia, Abu Janda memang pernah pamer photo-photo di Jepang dengan memakai baju surjan lengkap dengan blangkon di kepala. Tapi kalau langsung tersinggung cuma karena salah menangkap sebait kata yang ada, ah jangan-jangan virus kadrun emang sudah mewabah dan meraja lela.

Seperti biasa, kebiasaan netizen Indonesia yang langsung heboh lengkap dengan caci maki tanpa melihat permasalahan yang ada. Yang penting spiral duluan, tentang benar atau tidaknya sebuah berita, itu urusan belakangan atau nomer dua. Dari yang mulai berkomentar tidak akan membeli albumnya lagi sampai ada yang menyamakan dia dengan Veronika Koman, si pengkhianat bangsa. Kalau nama yang terakhir ini, memang pantas untuk ditendang, masak patung Jendral Sudirman yang ada di Istana Merdeka saja diolok-olok tidak kira-kira.

Saya mencoba melihat secara keseluruhan rekaman video dimana Agnez sedang mempromosikan single terbarunya yang berjudul Diamond. Di sana dia berbicara banyak sebenarnya, tentang pencarian jati diri karena dia tergolong orang yang introvert sehingga mudah merasa down. Dengan lagu-lagu nya dia mencoba menuangkan isi hati dan membangkitkan semangat bagi yang lain untuk memperbaiki perform. Apalagi untuk bisa eksis dalam dunia industri musik di Amerika yang sangat keras, kadang-kadang seseorang itu perlu untuk reborn.

Karena etnis Agnez yang menurutnya rada kacau, sehingga saat di LA pun diawal ketika meniti karir, pandangan mata yang meremehkan selalu mengikuti setiap gerak gerik. Apalagi tuntutan untuk harus selalu tampil perfect, sehingga setiap orang dengan mudahnya melontarkan rasa tidak suka dengan alasan mengkritik. Pada akhirnya, berteman dengan Tuhan Yang Maha Mendengar, mungkin adalah salah satu jalan yang terbaik. Persetan dengan perkataan orang lain, I am what I am, terima apa adanya tanpa harus merubah diri untuk membuat orang yang lain senang dan menjadi orang yang munafik.

Mungkin memang benar Agnez tidak mempunyai darah Indonesia dari nenek moyangnya, seperti yang lazim kita sebut pribumi. Tapi karena dia lahir di tanah persada, pasti membuat ikatan batin yang tidak bisa dipungkiri. Tidakkah kalian lihat sorot matanya ketika dia bercerita tentang caranya memasukkan berbagai kultur budaya Indonesia di dalam setiap karya seni. Tidak saja ke dalam alunan musik, tapi juga sebagai ilustrasi visual dalam tampiian video untuk memperkenalkan khasanah budaya negeri.

Ada beberapa artis kita yang sudah melanglang buana dan terkenal di dunia, tapi jangan dikira mereka mendapatkan kesuksesan dengan cara yang mudah. Mbak Anggun juga dulu seperti terusir dari tanah air diiringi dengan cacian yang merendahkan derajat seorang wanita. Meniti karir sebagai bagian dari kaum minoritas di negara asing, mereka harus berjuang dua kali lipat dengan meneteskan darah dan airmata. Jika bukan kita yang menghargai hasil karya anak bangsa sendiri, sampai kiamatpun kita masih akan selalu merasa rendah.

Tabik.

B. Uster Kadrisson

Catatan : photo courtesy civilian magazine.