Home > Lain-lain > Si Raja minyak..

Hari ini secara resmi si Kokoh BTP akan memulai karir barunya sebagai Komisaris Utama di BUMN Pertamina. Ada berbagai simpang siur kabar berita, yang sebelah ingin melecehkan dan sebagian lagi ingin membela. Seperti biasa, kaum kadrun bani onta sedikit tertawa terbahak-bahak ketika diumumkan kalau si Kokoh bukan menjabat sebagai direktur utama. Menurut hikayat kata mereka, karena posisi Komisaris utama tidak lebih hanyalah sebagai pemanis dan pajangan belaka.

Tapi menurut beberapa pakar, kata mereka ada perbedaan yang mendasar tugas para Komisaris dalam perusahaan yang tertutup dengan yang terbuka. Perusahaan tertutup seperti Pertamina yang belum go public, semua keputusan akan ada di tangan Komisaris Utama. Sedikit berbeda dengan perusahaan terbuka yang memang jabatan ini hanyalah sebagai pelengkap penderita. Komisaris di sana terdiri dari jajaran petinggi yang didudukkan sebagai tanda terima kasih atas jasa-jasa mereka.

Dalam perusahaan persero seperti Pertamina, para dewan direksi dipilih oleh DPR bersama dengan pemerintah melalui fit dan proper test. Bisa saja terjadi tawar menawar serta negosiasi politik, untuk menempatkan orang-orang mereka sendiri yang bisa menjadi kunci pembuka keran supaya aliran dana ke partai tetap kencang dan deres. Sudah bukan rahasia lagi kalau selama ini BUMN menjadi bancakan partai-partai yang berkuasa, menjadi sapi perahan yang sampai semaput dan lemes. Apalagi Pertamina yang dari dulu selalu menjadi incaran banyak pemain, sebagai tambang emas yang habis-habisan dikuras.

Tugas Komisaris Utama dalam Pertamina Persero dikabarkan justru sangat significant dalam mengawasi dan mengatur jalannya perusahaan. Walaupun tidak terlibat dalam mengambil keputusan untuk operasional, tapi garis kebijakan perusahaan ada di dalam genggaman. Rencana kerja jangka menengah dan panjang, harus melalui persetujuannya, termasuk juga rencana kerja tahunan. Dan dia berhak memecat direksi yang terindikasi melakukan kecurangan, walaupun belum terbukti secara hukum melalukan pelanggaran.

Sehingga kedudukan Kokoh BTP dirasakan cukup kuat dan mantap sebagai orang yang akan mengambil keputusan. Jajaran direksi yang terpilih mau tak mau harus menjalankan visi dan misi kepresidenan sebagai atasan tertinggi, yang sudah digariskan. Akan ada sanksi yang akan diberikan jika mereka tidak bisa atau menolak untuk mengeksekusi sebuah keputusan. Ayahanda Jokowi emang pintar menempatkan bidak-bidak caturnya satu persatu di atas papan permainan dan pertarungan.

Tapi mengapa selama ini dewan Komisaris Pertamina tidak berkutik dan cenderung terkesan lemah dan melempem. Padahal jabatan itu pernah diduduki oleh wamen BUMN Arcanda Tahar dan juga nama yang tersohor seperti Tanri Abeng. Bukannya hendak merendahkan beliau-beliau yang terhormat dengan nama yang telah menjadi panutan dan jaminan paten. Memang dibutuhkan seseorang yang bernyali srigala untuk menghadapi para preman-preman di sana yang berkeliaran tidak tahu aturan dan sok keren.

Ada peristiwa yang terjadi bulan Maret tahun 2017 ketika serikat pekerja Pertamina ramai-ramai menyegel ruang kerja para Komisaris. Alasan mereka menyegel ruangan adalah karena berang, gara-gara idola mereka Dwi Soetjipto dan Ahmad Bambang dicopot begitu saja dari jabatan yang strategis. Tampak dalam video, para pekerja yang petantang petenteng dengan gaya bandidos, membubuhkan pita plastik merah sebagai tanda marka garis. Ada terucap kata dari pimpinan mereka saat itu yaitu Ugan Gandar, kalau para Komisaris itu ingin berkantor kembali harus dengan seijin mereka kalau tidak kantornya akan dikunci habis.

Dan coba saja lihat keadaan yang terjadi beberapa minggu belakangan ini, sewaktu ada desas desus tentang si Kokoh BTP yang akan menjadi pejabat Pertamina. Langsung para serikat pekerja ribut untuk menolak beliau serta mengancam-ancam, seolah-olah mereka yang punya kuasa. Walaupun belakangan si Arie Al-Pertamini sudah terdiam dan bungkam tanpa ada lagi suara, gara-gara ketahuan punya simpanan Poppy dan Sandra. Tapi kelakuan kelompok mereka yang bagaikan preman, sama 11-12 dengan bani kadrun lain yang ada di KPK.

Semoga dengan masuknya si Kokoh BTP menjadi pejabat di Pertamina, bisa menyelamatkan uang rakyat yang selama ini bocor dimakan mafia. Bisa menumpas habis, semua kongkalikong para preman yang puluhan tahun sudah menggurita. Untuk mengembalikan hak rakyat yang selama ini hilang ditelan rimba belantara, tanpa pernah lagi ada tersisa. Dengan menjalankan amanah yang diberikan sebaik-baiknya, berharap semua dapat diraih kembali untuk kemakmuran tanah persada.

..
Jalan-jalan ke Padang Sidempuan, janganlah lupa membeli salak.
Tapi sayang, sang putri tidak tahu cara membuka kulit, karena takut tangan terluka dan menjadi bengkak.
Kokoh BTP yang dulu dihina dan masuk tahanan, sekarang telah diangkat menjadi raja minyak.
Sedangkan Bibib buron terdampar jauh di negeri gurun sampai sembelit, meratapi nasib sambil menangis terisak-isak.

Tabik.

B. Uster Kadrisson