Ada berita tentang kematian mendadak dari James Gustaf Edward Le Mesurier, pendiri kelompok Syrian White Helmets yang sejak didirikan telah sering menuai kontroversi. Menurut kabar, dia terjatuh dari balkon rumahnya yang berada di daerah Beyoglu, Istanbul, tanggal 11 November kemarin dini hari sekitar jam 4.30 pagi. Belum ada keterangan yang resmi tentang penyebab kematian, tapi dari laporan otopsi yang pasti ditemukan retak pada bagian kepala dan juga kedua kaki. Untuk sementara polisi mengkategorikan sebagai usaha bunuh diri, dan terus terang banyak keanehan yang ditemukan seperti sang istri yang tinggal serumah tidak tahu menahu dan juga tidak adanya laporan CCTV.
Terang saja kematian yang mendadak di usia 48 tahun dari seseorang yang sudah memetik kemasyhuran akibat propaganda perang di Syria, sedikit banyak memberikan tanda tanya dan membuat curiga. Apalagi setelah kalahnya pasukan pemberontak yang didukung oleh blok negara barat yang merongrong kedaulatan Bashar Al-Assad, presiden dari pemerintahan yang berdaulat dan sah. Apalagi selama ini White Helmets yang didirikannya diduga merupakan adalah bentukan konspirasi tingkat tinggi dari beberapa negara-negara yang berlagak menjadi polisi dunia. Untuk membuat kacau suasana di Syria dan diam-diam mendukung pemberontak teroris ISIS yang membawa nama Islam ke tepi jurang neraka.
Le Mesurier yang lahir di Singapore ini, berasal dari keluarga militer yang ayahnya bertugas di sana dan berkebangsaan Inggris. Dia kemudian meniti karir dalam Angkatan Perang Kerajaan Inggris, dan pernah menjadi intel diberbagai daerah konflik seperti Irlandia, Bosnia dan Kosovo dengan sejarah perang yang juga bikin miris. Seminggu sebelum kematiannya, ada cuitan dari akun resmi kementrian luar negeri Rusia, yang menuduhnya merupakan agen rahasia MI6 yang mempunyai hubungan dengan kelompok teroris. Ah, dia pasti kenal baik sama James Bond, agen rahasia MI6 yang punya nomer sakti 007, atau mungkin juga akrab dengan agen togel 212 yang ada di Jekardah, yang bernama Jamban Aibond.. alias Anies.
White Helmets didirikannya sekitar tahun 2014 ketika perang Syria sedang berkecamuk dengan dalih bertujuan membantu pengobatan medis dan evakuasi korban perang. Para tenaga sukarela ini kebanyakan berada di daerah bagian yang dikuasai oleh oposisi, dengan mengadakan propaganda untuk melawan pemerintahan yang sah dan menentang. Mereka biasanya membuat dan menyebarkan photo-photo dan video yang menggambarkan kekejaman para serdadu angkatan bersenjata Syria, yang digambarkan lebih keji dari pada binatang. Tapi belakangan banyak ketahuan, kalau photo-photo dan video tersebut merupakan settingan dan hasil karya tata rias dan buatan sineas perfilman.
Ada photo yang beredar tentang seorang bocah yang menjadi korban pemboman dan sedang terduduk di kursi oranye. Ternyata kemudian tersibak, kalau anak itu tidak ada kekurangan suatu apapun, cuma didandani dengan make-up yang bisa membuat hati orang yang melihatnya menjadi meleleh. Ada cerita bohong dari mereka, narasi tentang pemerintah Al-Assad yang menggunakan senjata kimia untuk membunuh rakyatnya di Douma, 7 April 2018 lengkap dengan video dan photo seorang anak yang sibuk menyeka matanya yang merah. Belakangan ketahuan kalau semuanya hanyalah settingan belaka, karena si anak mengaku kalau sebenarnya dia tidak tahu menahu karena hanya disuruh ke rumah sakit dan diguyur dengan air dingin, kemudian diberi biskuit dan penganan lainnya.
Ada beberapa video yang menggambarkan kekejaman perang yang sengaja mereka sebarkan di YouTube sebagai bagian dari narasi untuk mengecam pemerintah. Dua orang pasukan relawan yang menggunakan helm putih dan sang korban yang telah terbaring dengan wajah penuh luka, sedang bersiap-siap untuk menunggu aba-aba. Begitu sang sutradara berkata ‘action’, langsung sang aktor yang berpura-pura menjadi korban berteriak kesakitan dan menangis mengiba-iba. Dalam video yang lain, begitu selesai shooting semua korban bangkit dari tidurnya dan mengacungkan dua jari lambang victory sambil tersenyum ke arah kamera.
Media massa kelas kakap seperti The Times, Aljazeera atau New York Times selalu membela dengan dalih kalau tuduhan persekongkolan yang dialamatkan kepada White Helmets adalah tidak benar dan cuma mengada-ada. Hanya media RT dari Rusia, MNA dari Iran dan Xinhua milik China yang selalu menentang dan membuka kebohongan yang mereka tutup-tutupi dengan seksama. Dalam empat tahun selama kelompok ini beroperasi, sudah ratusan juta dollar digelontorkan untuk membiayai, diberikan oleh negera-negara penyokong seperti Inggris dan Amerika. Saking hebatnya dukungan dari negara-negara barat lainnya, sampai-sampai kelompok ini pernah dicalonkan sebagai nominasi untuk penerimaan Hadiah Nobel tahun 2016 untuk kategori perdamaian di atas dunia.
Perang di Syria lambat laun sedang akan berakhir dengan kekalahan nyata dari kelompok teroris ISIS, yang herannya masih saja banyak yang memuja. Ratusan ribu orang telah berkorban nyawa, dan jutaan lainnya menjadi pengungsi yang harus mengembara dari satu negara ke lain negara. Dengan mata kepala sendiri saya telah melihat betapa menyedihkannya akibat perang, saat melihat para keluarga pengungsi yang terdampar di jalanan kota Istanbul yang gemerlap penuh cahaya. Kematian Le Mesurier yang mendadak ini seakan-akan sebuah usaha untuk membungkam, tentang siapa yang sebenarnya harus bertanggung jawab terhadap bencana buatan yang terjadi diluar nalar manusia.
Tabik.
B. Uster Kadrisson