Home > Lain-lain > Kangen BTP..

Belakangan ada tulisan tentang kemana gerangan arah politik kokoh BTP setelah gonjang ganjing pemilu selesai dituntaskan. Suara si Kokoh terakhir terdengar ketika beliau mendatangi TPS di Osaka, Jepang untuk memberikan pilihan. Setelah itu beliau kembali senyap dan menghilang dengan banyak urusan dan segenap kesibukan. Sesekali muncul photonya sedang berduaan dengan gandengan baru yang sedang menikmati suasana honeymoon-an.

Si Kokoh sudah resmi bergabung dengan PDI-P yang artinya beliau akan segera bermain lagi di kancah politik. Sudah berkali-kali beliau berpindah-pindah partai, ada sekitar tiga atau empat kali mencari tempat hinggap yang cocok dan simpatik. Karena partai-partai tempat dia bernaung sebelumnya selalu meminta balas budi saat beliau menempati kursi menjadi pejabat publik. Karena mereka merasa sudah berjasa mengantar dan mengangkat beliau ketempat yang lebih baik.

Kekerasan kepala si Kokoh yang tidak mau bermain mata dan tunduk patuh terhadap kemauan mereka akhirnya menjadi masalah yang cukup pelik. Sering terdengar mereka saling bertengkar di Parlemen karena si Kokoh iseng suka mengutak-atik. Anggaran yang selama ini yang biasanya bocor-meloncor hilang bagaikan ditiup angin dengan jumlah yang sangat fantastik. Selama kepemimpinan beliau semua diperketat dan diawasi sehingga mereka menjadi kurus kering cuma bisa makan nasi dengan tahu tempe ditambah sejumput keripik.

Si Kokoh pernah dan sering dimaki-maki dengan nama-nama yang tidak pantas untuk diucapkan di ruang terbuka. Tapi dengan cueknya malah membalas berkata kalau dia memang ditakdirkan sebagai anjing penjaga. Yang selalu setia menjaga harta milik majikannya yaitu rakyat Jakarta dari ancaman para penjarah. Orang-orang yang tidak berhati, yang cuma memikirkan perut sendiri dan untuk kroni serta keluarganya saja.

Si Kokoh kemudian tersandung kasus pembelian Rumah Sakit Sumber Waras yang dianggap berpotensi terjadinya kasus korupsi. Sebuah Rumah Sakit Kanker yang dicita-citakan oleh beliau sebagai sumber riset dan pendidikan serta untuk melayani. Direncanakan akan ada ruangan sekelas apartment untuk menampung penderita kanker stadium lanjut yang tinggal menunggu mati. Semua perlengkapan dan biaya perawatan akan diurus oleh pemerintah sehingga keluarga tidak perlu terlalu bersedih hati.

Tapi apa lacur, mimpi indah ini terpaksa harus dibuang jauh-jauh karena ada sebagian orang yang berhati dengki. Mengulik-ulik sesuatu yang sebenarnya tidak ada, padahal cuma berdasarkan sejumlah perbedaan angka dalam nota jual beli. Karena ada sebidang tanah yang kebetulan terletak di pojokan yang diapit jalan di bagian kanan dan kiri. Menurut yang resmi harga jual berdasarkan patokan jalan raya didepan, sedang yang lain mengatakan harus berdasarkan jalan sebelah yang sempit bagaikan gang kelinci.

Coba bayangkan kalau ide Rumah Sakit Kanker itu berhasil diwujudkan dan tersedia layanan seperti yang didamba. Harapan sembuh bagi para penderita kanker bisa meningkat karena pikiran mereka akan terbebaskan dari banyak akar masalah. Sesungguhnya faktor kesembuhan yang utama itu adalah jiwa yang selalu tenang dan bahagia serta doa-doa kepada yang empunya jiwa. Dan mungkin ustad yang baru saja berpulang kemaren tidak perlu harus jauh-jauh untuk berobat ke Malaysia.

Walaupun kemudian kasus ini tidak berlanjut sebagaimana yang diharapkan oleh banyak lawan politiknya. Karena secara resmi KPK sudah memberikan vonis kalau tidak ada indikasi terjadinya korupsi disana. Sekarang setelah berkat mempolitisir mayat dan ayat, wan Abud berhasil naik menjadi penguasa kota Jakarta. Dengan terang-terangan, dia dan teman-temannya berpesta pora menghabiskan uang pajak penduduk yang dahulu dijaga dengan ketat oleh anjing yang setia.

Terbetik sebuah tulisan tentang pertimbangan bagaimana jika si Kokoh BTP masuk ke ranah pemberantasan korupsi. Sebuah penyakit kronis yang sudah sangat lama diderita oleh bangsa Indonesia sehingga menjadi semacam budaya yang menggerogoti. Apalagi setelah panitia khusus untuk mencari sang ketua KPK baru saja berdiri resmi. Rasanya pantas kalau si Kokoh duduk disana menjadi ‘anjing’ penjaga harta rakyat Indonesia supaya tidak lagi habis dicuri.

Ada yang berdalih kalau si Kokoh tidak bisa masuk ke dalam lingkaran pemerintahan karena pernah terdakwa sebagai seorang pesakitan. Tapi seluruh dunia juga tahu, kalau perkara yang membawa beliau ke penjara itu hanyalah sebuah settingan. Saya yakin nama beliau tidak akan tercemar karena sebuah kasus yang merupakan rekayasa dari orang-orang penjelmaan setan. Sesuai dengan tuah beliau diakhir persidangan yang berkata kalau Tuhan itu tidak tidur, dan sekarang satu persatu mereka bakal masuk ke dalam tahanan.

Tabik.

B. Uster Kadrisson