Home > Lain-lain > Tentang air..

Jika menginap di hotel-hotel berbintang di kawasan Asia, selalu ada tanda peringatan yang dipasang di dekat kran air di kamar mandi. Tanda yang menyatakan kalau air yang keluar dari kran ini tidak layak untuk dikonsumsi. Sepertinya ini tanda peringatan yang diperuntukkan khusus untuk para tamu-tamu yang berasal dari luar negeri. Kemungkinan besar untuk tamu dari Amerika atau negara Eropah, karena tamu lokal sudah jelas tahu pasti.

Di Amerika air dari keran bisa langsung diminum tanpa harus dimasak. Pemerintah selalu mengontrol kualitas air setiap saat sehingga tidak tercemar dan penyakit bisa dicegah supaya tidak merebak. Kandungan kimia dan segala zat-zat lain selalu dijaga kestabilannya sehingga air terasa segar dan berimbang kadar asam dan basa. Suhu juga dijaga konstan sehingga air yang keluar selalu dingin tidak perduli seberapa panas cuaca di luar sana.

Di setiap taman dan lokasi umum bisa selalu ditemui pancuran air minum. Walaupun banyak produksi air minum kemasan lokal ataupun import, tapi pemerintah selalu menganjurkan untuk mendaur ulang supaya bekas kemasan tidak menjadi tertimbun. Dianjurkan untuk mengisi kembali dari pancuran umum atau membawa sendiri botol yang terbuat dari aluminum. Karena produksi sampah plastik yang berasal dari kemasan air mineral menempati tempat pertama dan sangat berjibun.

Dari semua negara bagian di Amerika, air minum di New York adalah yang menempati peringkat nomer satu. Karena disuling dan difilter dari danau besar yang bebas polusi dan saat musim dingin danaunya bisa membeku. Air dialirkan keseluruh bagian wilayah dengan melalui pipa-pipa bawah tanah yang dijaga semua faktor-faktor yang bisa dikontrol termasuk suhu. Untuk konsumsi rumah tangga dan apartment, tidak ada biaya tagihan tambahan karena ini termasuk kepentingan baku.

Saat kemaren debat capres ke dua, ada pernyataan dari kubu sebelah tentang rencana swasembada dan mengurangi import air. Kedua belah pihak langsung bereaksi dan saling kasak kusuk, dunia bagaikan diambang perang nuklir. Pihak pendukung pertahana berkata masak iya sih air sampai didatangkan dari luar negeri, emang kita tinggal di padang pasir. Pihak sebelah langsung memberikan data-data yang cukup akurat, emang iya ada buktinya kalau air banyak didatangkan dari Prancis, negara yang terkenal dengan kue éclair.

Ada satu peringatan penting dari biro perjalanan di Amerika untuk para customer mereka saat akan memesan tour untuk berpergian ke negara Asia. Yaitu larangan untuk jangan pernah mengkonsumsi air minum lokal jika tidak jelas bentuk kemasannya. Karena kemungkinan bisa terkontaminasi kuman yang sangat rentan menimbulkan penyakit dan bisa berbahaya. Sehingga rata-rata turis dari Amerika yang berpergian ke daerah Asia selalu meminum air kemasan yang disegel dari merek yang terpercaya.

Produsen air kemasan nomer satu di dunia adalah Prancis yang terkenal dengan merek Perrier dan Evian. Ada juga merek S.Pellegrino, yang berasal dari daerah Lombardy di Italia yang mengandung karbonisasi sehingga katanya bagus buat pencernaan. Yang sangat mahal adalah yang berasal dari Fiji negara di samudra Pasifik, yang namanya juga digunakan di botol kemasan. Dan jangan lupa ratusan ribu ton air zam-zam yang dibawa pulang ke tanah air setiap tahun sebagai oleh-oleh buah tangan.

Jadi tidak salah kalau ada pernyataan dan berita tentang air yang diimport masuk ke Indonesia. Tapi itu bukanlah untuk kepentingan masyarakat banyak sehingga tidak perlu untuk dijadikan alasan sekedar beretorika. Ini cuma masalah bisnis bukan masalah nationalisme, karena orang-orang Asing yang berkunjung itu suka paranoia. Waktu saya berkunjung ke India atau Bangkok, saya juga nga mau minum air kemasan kalau bukan Evian atau Fiji mereknya.

Walaupun banyak negara-negara di Asia berada dalam kawasan daerah dengan curah hujan yang cukup melimpah. Tapi tentang pengadaan air bersih yang layak untuk digunakan dan dikonsumsi masih selalu menjadi suatu masalah. Karena pola pikir masyarakat yang susah untuk diajak hidup bersih, teratur dan terarah. Sehingga sungai dan danau sebagai sumber air untuk kehidupan dipenuhi oleh sampah dan juga sebagai tempat pembuangan limbah.

Ada berita terakhir tentang usaha ayahanda Jokowi untuk memperbaiki kali Citarum yang sudah sangat terkontaminasi. Sungai itu sudah begitu sangat tercemarnya dan selama puluhan tahun para petinggi daerah sepertinya tidak ada yang perduli. Sama juga seperti Ciliwung yang sebelum era kokoh BTP yang pernah dinobatkan menjadi wc terpanjang di Asia Tenggara. Kalau untuk hitungan dunia rekor ini dipegang oleh negara India dengan sungai terkenalnya yaitu Gangga.

Tapi apa lacur, perbaikan Ciliwung yang sudah dimulai dengan bagus menjadi terhenti saat kekuasaan dirampas oleh wan Abud. Sungai yang jernih kembali kotor dan sangat berbau, bagaikan 7 juta orang monaslimin pada saat yang sama berbarengan kentut. Coba kalau wan Abud disuruh berdiam di bantaran kali barang satu hari saja, dia pasti akan langsung semaput. Herannya pernah ada petinggi negeri, untuk membuktikan kalau nga ada pengaruh bau, rame-rame di pinggir kali makan pisang yang diemut.

Tabik.

B. Uster Kadrisson

Catatan :

photo Citarum courtesy Tempo.co

Riverwalk San Antonio, Texas